Gift (1) Yakobus 1:17
Allah di dalam Tuhan kita Yesus Kristus adalah Allah yang memberikan pemberian-Nya (gift) dalam kelimpahan-Nya (Yakobus 1:17). Inilah menjadi dasar misi hidup kita sebagai orang Kristen. Hidup dengan misi adalah hidup yang memberi (giving). Sebagaimana Allah memberikan Anak-Nya yang tunggal bagi kita, demikianlah kita dipanggil untuk memberikan hidup kita bagi misi Kerajaan Allah.
Namun memberi dan pemberian tidak dengan sendirinya menyelesaikan masalah. Dunia selama ini dibangun dalam pola menerima dan memberi (take and give). Menerima dan memberi yang berlangsung dalam kehidupan manusia semakin kokoh dalam ekonomi modern. Adam Smith meletakkan dasar yang menggerakkan ekonomi adalah self-interest meskipun bukan tanpa rambu-rambu kewajiban. Pola timbal balik (economic exchange) telah menjadi bagian kehidupan kita. Ketika kita memberi meskipun dengan tulus akan membuat si penerima sebagai orang yang berhutang baik berhutang karena memang harus membalas pemberian ataupun berhutang budi. Pola ini dalam pengalaman di sekitar kita dapat menghantar kepada tindakan “budaya korupsi.”
Maka muncullah di penghujung abad ke-20 pemikiran postmodern yang menolak pola timbal-balik (the economic exchange). Pemberian menurut mereka harus bebas dari pola timbal balik. Maka pemberian adalah benar-benar pemberian jikalau ketika diberikan, langsung lenyap. Pola ini memang menghindarkan kita dari pola timbal-balik namun meniadakan si penerima. Hanya ada si pemberi tanpa penerima.
Yakobus menegaskan kepada kita bahwa “Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran” (Yakobus 1:17). Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus memberikan pemberian-Nya dalam kelimpahan-Nya, bukan dalam keperluan (in need) apalagi dalam kekurangan (lack). Pemberian Allah tidaklah menjadikan kita orang berhutang melainkan orang yang dilahirkan dalam kelimpahan sebagai buah sulung (“Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya” Yak 1:18 / He chose to give us birth through the word of truth, that we might be a kind of firstfruits of all he created.(NIV))
Pemberian-Nya tidak menjadikan kita sebagai debtor yang tidak berdaya, melainkan mengubah hidup kita dalam kelimpahan-Nya sehingga dapat memancarkan kelimpahan-Nya oleh firman kebenaran-Nya. Misi hidup kita bagi Kerajaan Allah adalah misi yang memancarkan kelimpahan TUHAN.
Daya tahan kita sebagai manusia bagaimanapun terbatas. Memberi terus tanpa menerima bukanlah ciri hidup manusiawi. Namun memberi yang menghasilkan debtor, akan mengoyak kehidupan dan tidak mendewasakan kehidupan di dalam kebenaran. Inilah panggilan kita, terus menerus diperbaharui oleh firman kebenaran-Nya agar kita tidak kekurangan kelimpahan anugerah TUHAN.
(bersambung)
Salam dan doa: pdt.jlie
Artikel ini dapat saudara/i teruskan dengan menuliskan pengarang: Pdt. Joshua Lie, dan diambil dari wkristenonline.org